Cara membuat Bootable Windows di Flashdisk

Cara membuat Instaler Windows dan Tools Untility di dalam sebuah Flashdisk. Sehingga ketika instalasi Windows atau partisi harddisk tidak perlu repot karena sudah menjadi satu paket di dalam flashdisk. Lihat selengkapnya .....

Pengolahan Nilai Tugas, Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan Nilai Raport

Pengolahan Nilai Tugas, Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan Nilai Raport disesaikan dengan Nilai KKM. Sehingga siapa saja yang belum atau sudah tuntas bisa lebih mudah untuk dipantau. Lihat selengkapnya .....

Pengolahan NIlai Rata-rata Rapor, Ujian Sekolah dan Nilai Sekolah (NR, US dan NS)

Pengolahan NIlai Rata-rata Rapor, Ujian Sekolah dan Nilai Sekolah untuk siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional. Lihat selengkapnya .....

Cara Ngecek NUPTK Secara OnLine.

Buat sobat bloger yang mau Ngecek NUPTK Secara OnLine silahkan kunjungi link yang satu ini. Lihat selengkapnya .....

Cara Cek Tagihan Rekening Listrik PLN Secara Online.

Cara Cek Tagihan Rekening Listrik PLN Secara Online silahkan kunjungi link yang satu ini. Lihat selengkapnya .....

Selasa, November 01, 2016

Buku Referensi Siswa Kurikulum 2013 [ Kurtilas ]

lihat di sini
(C) Unicomp 2016

6 Syarat Menuntut Ilmu

Ala la, kata tersebut adalah judul dari dua bait syair Kitab “Ta’lim al-Muta’allim” yang ditulis oleh Imam Al-Zarnuji, menisbatkan dua bait syair itu kepada 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu. Sementara dalam "Kitab Diwan" Imam Syafi'i Rahimahullah, dalam bab qafiyah nuun (syair yang berakhiran huruf nuun) dua bait syair ini pun ada.
Kendati kata pembukanya bukanlah Ala la. Dua bait Syair itu berbunyi:

اَلاَّ  لاَ  تَناَÙ„ُ  اْلعِÙ„ْÙ…َ  Ø¥ِلاَّ  بِسِتَّØ©ٍ  سَØ£ُÙ†ْبِÙŠْÙƒَ عَÙ†ْ Ù…َجْÙ…ُÙˆْعِÙ‡َا بِبَÙŠَانٍ
Ø°َكاَØ¡ٍ ÙˆَØ­ِرْصٍ ÙˆَاصْØ·ِباَرٍ ÙˆَبُÙ„ْغَØ©ٍ  ÙˆَØ¥ِرْØ´َادِ Ø£ُسْتَاذٍ ÙˆَØ·ُÙˆْÙ„ِ زَÙ…َانٍ

"Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi 6 syarat. Berikut ulasan keseluruhannya secara rinci."


6 Syarat Menuntut Ilmu

1. Dzakaa-un (Kecerdasan)
Ulama membagi kecerdasan menjadi dua yaitu : yang pertama, muhibatun minallah (kecerdasan yang diberikan oleh Allah). Contoh, Seseorang yang memiliki hafalan yang kuat. Yang kedua, muktasab (kecerdasan yang didapat dengan usaha) misalnya dengan cara mencatat, mengulang-ulang materi yang diajarkan, berdiskusi dll.
Ada beberapa kecerdasan yang harus kita kembangkan dalam diri kita diantaranya : kecerdasan logika, spacial, linguistik, gerak, musik, intrapersonal, interpersonal dan kecerdasan naturalis.

2. Hirsun (Tamak/Rakus akan Ilmu)
Ketamakan akan ilmu artinya tidak ada perasaan puas dalam mencari beragam pengetahuan, baik agama maupun pengetahuan umum. Yaitu perhatian dan semangat dengan apa yang disampaikan gurunya. Sekaligus berupaya mengulang-ulang pelajarannya.

3. Astibarun (Kesabaran)
Dalam menuntut ilmu dibutuhkan al himmatul ‘aliyah yaitu semangat atau cita-cita yang tinggi. Seseorang hendaknya memaksa diri untuk mencari ilmu dengan semangat mewujudkan cita-cita demi agamanya. Sebagaimana pepatah arab mengatakan : "Man jadda wajada" "Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil".

4. Biaya (Pengorbanan Materi/Waktu)
Dalam menuntut ilmu tentu butuh biaya (bekal), tidak mungkin menuntut ilmu tanpa biaya (bekal). Contoh para imam, Imam Malik menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya untuk menuntut ilmu. Imam Ahmad melakukan perjalanan jauh ke berbagai negara untuk mencari ilmu. Beliau janji kepada Imam Syafi’i untuk bertemu di Mesir akan tetapi beliau tidak bisa ke Mesir karena tidak ada bekal. Seseorang untuk mendapat ilmu harus berkorban waktu, harta bahkan terkadang nyawa.

5. Petunjuk Guru
Seseorang harus duduk dalam majelis ilmu bersama ustadz. Tidak menjadikan buku sebagai satu-satunya guru. Dalam mempelajari sebuah buku kita membutuhkan bimbingan dari seorang guru. Hendaknya menggabungkan antara bermajelis ilmu bersama seorang guru dan banyak membaca buku.

6. Waktu yang Panjang
Dalam menuntut ilmu butuh waktu yang lama. Tidak mungkin didapatkan seorang da’i/ulama hanya karena daurah beberapa bulan saja. Al-Baihaqi berkata: ”Ilmu tidak akan mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”. Al Qadhi iyadh ditanya: sampai kapan seseorang harus menuntut ilmu? Beliau menjawab: ”Sampai ia meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya ke liang kubur.”



sumber : http://catatan-ibnuabuhu.blogspot.co.id