Cara membuat Bootable Windows di Flashdisk

Cara membuat Instaler Windows dan Tools Untility di dalam sebuah Flashdisk. Sehingga ketika instalasi Windows atau partisi harddisk tidak perlu repot karena sudah menjadi satu paket di dalam flashdisk. Lihat selengkapnya .....

Pengolahan Nilai Tugas, Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan Nilai Raport

Pengolahan Nilai Tugas, Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan Nilai Raport disesaikan dengan Nilai KKM. Sehingga siapa saja yang belum atau sudah tuntas bisa lebih mudah untuk dipantau. Lihat selengkapnya .....

Pengolahan NIlai Rata-rata Rapor, Ujian Sekolah dan Nilai Sekolah (NR, US dan NS)

Pengolahan NIlai Rata-rata Rapor, Ujian Sekolah dan Nilai Sekolah untuk siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional. Lihat selengkapnya .....

Cara Ngecek NUPTK Secara OnLine.

Buat sobat bloger yang mau Ngecek NUPTK Secara OnLine silahkan kunjungi link yang satu ini. Lihat selengkapnya .....

Cara Cek Tagihan Rekening Listrik PLN Secara Online.

Cara Cek Tagihan Rekening Listrik PLN Secara Online silahkan kunjungi link yang satu ini. Lihat selengkapnya .....

Sabtu, Desember 18, 2021

Cara Install Linux Debian 8.x (Jessie)

Instalasi Debian 8.x (Jessie)tersedia dalam dua mode yaitu mode GUI dan mode teks. Mode GUI sudah tersedia sejak rilis Debian GNU/linux etch. Untuk melakukan instalasi sistem operasi server, penulis menyarankan untuk melakukan instalasi Debian GNU/Linux dengan mode teks, karena akan lebih ringan dan tidak memakan banyak sapace memori.

Sebelumnya kita lakukan booting terlebih dahulu dari media instalasi Debian Jessie, siapkan CD/DVD/Flash Disk yang sudah ada Sistem Operasi Debian GNU/Linux. Selanjutnya ikuti tahapan berikut.

1.        Memilih Mode Instalasi

Memilih mode instalasi sistem operasi Linux Debian Jessie, yaitu Metode GUI atau Mode Teks. Pada buku ini penulis memilih untuk melakukan instalasi mode teks dengan memilih opsi Install.


2.        Memilih Bahasa

Memilih bahasa yang ingin digunakan saat melakukan proses Instalasi Debian Jessie merupakan salah satu pilihan yang krusial, karena akan dipakai selama kita menggunakan sistem operasi tersebut. Pada buku ini penulis menggunakan bahasa default dari instalasi yaitu English.


3.        Memilih Negara Tempat Kita Tinggal.

Selanjutnya kita harus melakukan pemilihan Negara yang kita tempati. Saat melakukan Instalasi Debian Jessie, penulis menggunakan wilayah/negara Indonesia, tapi karena dalam list belum ada maka kita pilih other terlebih dahulu.

Kemudian kita pilih Asia

Selanjutnya baru pilih Indonesia

Selanjutnya kita dituntut untuk memilih/menentukan zona waktu yang akan kita gunakan sesuai dengan domisili kita. Karena saya tinggal di pulau jawa, maka saya memilih zona waktunya GMT/UTC +07:00 (Bangkok, Hanoi, Jakarta). Tapi karena tidak ada dalam pilihan, maka saya menggunakan zona waktunya Hong Kong yang masih dalam satu zona yang sama. Kalau di Indonesia sendiri dikenal ada tiga zona waktu yang digunakan yaitu : WIB/UTC +07:00 (Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah), WITA/UTC +08:00 (Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan oddan Kalimantan Utara) dan WIT/UTC +09:00 (Maluku dan Papua)


4.        Memilih Keyboard 

Selanjutkan kita harus memilih Layout Keyboard yang akan digunakan. Pada modul ini kita menggunakan Layout Keyboard default dari instalasinya yaitu American English.

Setelah itu, sistem akan memuat beberapa komponen tambahan. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup singkat.


5.        Konfigurasi Jaringan

Langkah selanjutnya, kita akan dibawa ke dalam konfigurasi jaringan yang sebetulnya bisa kita konfigurasi nanti setelah kita selesai melakukan proses insatalasi. Jika kalian mendapatkan notifikasi seperti gambar berikut, berarti kita sudah bisa mendapatkan ip address dari server dhcp, tetapi belum mendapatkan konfigurasi ip gateway dari server dhcp, hal ini terjadi karena server dhcp belum dikonfigurasi dengan baik. Selanjutnya kita pilih tombol Yes  untuk melanjutkan.

Selanjutnya akan ada notifikasi berikut, kita pilih Do not configure the network at this time. Seperti yang sudah saya utarakan di atas, konfigurasi ini bisa kita perbaiki nanti setelah insatalasi sistemnya selesai.

Ketika sistem mengkonfigurasi jaringan secara otomatis tetapi sistem tidak bisa mendapatkan ip address dari server dhcp, maka sistem akan muncul notifikasi sebagai berikut.

Kita lanjut saja dengan memilih Continue kemudian pilih Do not configure the network at this time. Konfigurasi bisa diatur nanti setelah instalasi selesai


6.        Konfigurasi Hostname

Selanjutnya masukan nama hostname (Nama PC dalam jaringan) yang akan digunakan pada server tersebut. Sebagai contoh di sini mengunakan hostname Server.


7.        Konfigurasi Domain Name

Selanjutnya masukan nama Domain yang akan digunakan dalan server tersebut. Sebagai contoh bisa mengunakan domain name tkj.net atau yang lainnya, atau boleh juga dikosongkan, toh konfigurasi/instalasi paket DNS-nya belum dilakukan.


8.        Memberi password untuk user “root”

Masukan password yang digunakan untuk user root dan pastikan Anda ingat (catat) password yang Anda diketikan, karena password root adalah kata kunci yang paling penting dalam sistem GNU Linux. Untuk memastikan apa yang Anda ketik sudah benar silakan bisa pilih Option Show Password in Clear dengan menekan tombol space.

Password yang baik, minimal memiliki 8 karakter yang unik, yaitu mengandung beberapa huruf kapital (huruf besar), huruf kecil, angka dan simbol. Silahkan ulangi lagi password root yang sudah diketikan sebelumnya untuk meyakinkan apakah password yang Anda ketikan sudah benar.


9.        Membuat User Baru

Selanjutnya kita juga harus membuat user baru (bukan user “root”) dengan memasukan nama lengkap user, boleh menggunakan huruf kapital.

Nama akun (user) yang digunakan tidak boleh menggunakan huruf kapital (sama seperti user root, harus menggunakan huruf kecil semua)

Ketikan password untuk user baru yang telah dibuat tadi.

Ketikan ulang password yang telah dimasukan tadi untuk memverifikasi (memastikan) tidak ada salah input (ketik).


10.    Pengaturan Waktu.

Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi (pengaturan) zona waktu regional Indonesia yang dikehendaki, karena kita tinggal di Indonesia dengan tiga zona waktu yang berbeda maka kita harus menentukan zona waktu yang sesuai dengan tempat tinggal kita yaitu Western (Sumatra, Jakarta, Jawa, West and Central Kalimantan) sesuai dengan apa yang sudah disampaikan pada langkah ke-3 di atas.


11.    Pembuatan dan Pengaturan Partisi.

Pada tahapan selanjutnya yaitu membuat dan mengaturan partisi, Debian GNU/Linux menyediakan 4 (empat) metode partisi, yaitu :

1.         Guided – use entry disk,

2.         Guided – use entry disk and set up LVM,

3.         Guided – use entry disk and set up encrypted LVM, dan

4.         Manual.

Pada panduan ini penulis akan menggunakan metode Manual dan akan membuat 2 partisi yaitu :

1.         Partisi / (root) dan,

2.         Partisi swap.

Langkah-langkah untuk membuat partisi tersebut adalah sebagai berikut, dari 4 metode partisi yang tersedia pada saat instalasi tersebut, kita pilih metode  Manual.

Selanjutnya, pilih Hardisk yang akan dipakai untuk lokasi Instalasi Debian Jessie. Pada panduan ini hanya terdapat/terdeteksi satu hardisk saja yaitu SCSI3 (0,0,0) (sda) – 21.5 GB Vmware, Vmware Virtual S.

Selanjutnya, pilih Yes untuk membuat partisi baru pada hardisk yang terdeteksi (tersedia) pada perangkat server tersebut.

Selanjutnya akan ditampilkan alokasi dari Hard Disk yang masih kosong (belum ada partisinya). Alokasi Hard Disk yang tersedia yaitu Pri/log 21.5  GB FREE SPACE

 Selanjutnya, buat partisi baru dengan memilih Create a new partition untuk membuat  partisi yang pertama yaitu partisi swap

Tentukan jumlah kapasitas untuk parisi swap. Perlu kita ingat bahwa  kapasitas dari partisi /swap adalah 2 x kapasitas RAM yang terpasang pada PC/Server.  Lanjutkan dengan mengikuti perintah yang sudah direkomendasi sama sistem.

Karena kita menggunakan RAM sebesar 512 MB, maka swap area yang kita butuhkan sebesar 2 x 512 MB = 1024 MB (1 GB). Jadi pada bagian New partition size kita hapus dan kita ketikkan ulang secara manual 1024 MB.

 Selanjutnya, tentukan type partisi baru yang akan dibuat, pada opsi ini terdapat dua pilihan yaitu (Primary/Logical). Pada tahap ini kita memilih Primary

 Selanjutnya pada location for the new patition kita pilih Beginning untuk menempatkan patrisi tersebut pada bagian/sektor paling awal pada hardisk tersebut (hardisk yang digunakan).

Tahap selanjutnya pengaturan partisi. Karena kita menginginkan partisi pertama sebagai swap area, maka pada bagian use as : secara default terpilih Ext4 journaling file system seperti gambar berikut :

Kita ganti dengan swap area dengan cara menekan tombol Enter untuk merubah defaut seleksi tersebut, kemudian gunakan tombol panah atas-bawah untuk merubah seleksi ke bagian swap area.

Selanjutnya tekan tombol Enter saja untuk mengakhiri pengaturan use as partisinya. Untuk mengakhiri proses pembuatan parisi pertama (swap), kita pilih Done setting up the partition.

Sehingga akan kembali lagi ke partition disk, selanjutnya tinggal membuat partisi yang ke-dua (root). Gunakan tada panah atas-bawah untuk mengeser seleksi yang ada, pilih patisi kosong (free space sisanya) yaitu Pri/log 20.5  GB FREE SPACE

Selanjutnya kita gunakan semua free space (alokasi/kapasitas hardisk) yang tersisa sebagai direktori root (/). Pada New partition size kita biarkan saja, langsung Continue

Berikutnya pada bagian use as : biarkan sesuai dengan default yang terpilih yaitu Ext4 journaling file system seperti gambar berikut.

Pada tahap selanjutnya Untuk mengakhiri proses pembuatan parisi root (/), pilih Done setting up the partition.

Selanjutnya, sistem akan menampilkan 2 partisi yang sudah kita buat tadi yaitu partisi swap dan / seperti gambar berikut :

Selanjutnya kita pilih Finish partitioning and write changes to disk pada gambar di atas. Kemudian pilih Yes untuk menuliskan partisi ke dalam hardisk secara permanen.

Selanjtunya pilih No pada pilihan Scan another CD or DVD? Karena nanti kita bisa menambahkan repository secara manual setelah instalasi sistem ini selesai.

Proses selanjutnya pilih opsi No pada pilihan use a network mirror? Karena proses ini akan terhubung ke repository online sehingga akan memakan waktu yang cukup lama.

Kemudian tunggu beberapa saat, sistem akan menambahkan beberapa file ke dalam directory root.

Selanjutnya kita pilih opsi No pada pilihan participate in the package usage survey? Karena kita belum bisa ikut andil dalam proyek pengembangan debian.


12.    Pemilihan Paket Software

Selanjutnya, sistem meminta kita untuk memilih paket software yang akan kita install. Gunakan tombol space dan tombol arrows untuk memilih paket yang akan diinstal.

Pada panduan ini kita hanya memilih paket sistem mimimum yaitu Standard system utilities, untuk kebutuhan aplikasi server yang lain akan kita install nanti setelah proses instalasi sistem Debian Jessie selesai.


13.    Instalasi GRUB

Selanjutnya, pilih opsi Yes untuk memproses instalasi GRUB boot loader pada hardisk yang dikehendaki.

Selanjutnya, tentukan di hard disk mana GRUB boot loader akan dipasang. Pada panduan ini GRUB Boot loader akan diinstall pada /dev/sda

Tunggu beberapa saat hingga proses installing GRUB Boot loader pada hardisk yang kita gunakan selesai. Kemudian pilih menu Continue untuk mengakhiri proses instalasi Debian Jessie dan secara otomatis sistem akan melakukan reboot.

Jika tampilan GNU GRUB version 2.02 sudah terlihat, itu pertanda, installasi Sistem Operasi Jaringan menggunakan Debian Jessiesudah selesai.

Jika ada kesalahan mohon dikoreksi dengan menulisnya di kolom komentar. Jangan lupa juga jika ada yang kurang paham atau ingin didiskusikan, silahkan jangan sungkan-sungkan untuk menuliskannya dikolom komentar agar bisa didiskusikan bersama. Terima kasih

Semoga bermanfaat.